Movie review score
5

KETIADAAN URBANISME DAN KETIADAAN DARI SPECTACLE  
Urbanisme[1] tidak eksis, ia hanyalah sebagai ‘ideologi’ dalam pengertian Marx dari terhadap kata ini. Arsitektur secara real eksis, seperti Coca Cola; meskipun dilapisi dengan ideologi, ia adalah produksi real, kepuasan yang licik dari kebutuhan yang palsu. Urbanisme dapat dibandingkan dengan iklan mengenai Coca Cola – kemurnian ideologi spektakular. Kapitalisme modern, yang mengorganisir reduksi dari seluruh kehidupan sosial menjadi spectacle,  terbukti tidak mampu untuk mempresentasikan spectacle lain daripada hal ini yang mana itu adalah alienasi kita sendiri. Mimpi urbanistik ini adalah  karya besarnya. 

PERENCANAAN KOTA SEBAGAI KONDISIONING[2] DAN KEPALSUAN PARTISIPASI 
Perkembangan dari lingkungan pergaulan urban adalah domestifikasi kapitalisme terhadap ruang. Ia merepresentasikan pilihan dari salah satu materialisasi partikular, sebagai eklusi atas kemungkinan-kemungkinan yang lain. Seperti estetika, yang merupakan bagian dari dekomposisi yang menyertainya, hal ini bisa dipertimbangkan sebagai cabang negleksi dari kriminologi. Karakteristik apapun ini dalam level “perencanaan kota” – yang mengoposisikan diri hanya pada level arsitektural semata – desakannya adalah persetujuan populer, demi integrasi individual ke dalam produksi birokratiknya dari kondisioning. 



Semua ini dipaksakan dengan cara-cara pemerasan atas utilitas, untuk menyembunyikan fakta bahwa asitektur ini dan segala kondisioning-nya ini sejatinya digunakan hanya dalam fungsi untuk menguatkan reifikasi[3]. Kapitalisme modern membuat orang-orang pasif dalam hal melahirkan berbagai kritik atas arsitektur dengan argumen sederhana yang mereka butuhkan hanyalah atap untuk menutupi kepala mereka, hanya seperti televisi yang diterima sebagai alasan-alasan bahwa mereka membutuhkan informasi dan hiburan. Mereka dibuat untuk melupakan fakta yang jelas-jelas bahwa informasi ini, hiburan ini dan segala jenis tempat tinggal tidaklah tidak dibuat untuk mereka, tapi dibuat tanpa mereka dan untuk menentang mereka sendiri. 

Perencanaan kota mestilah dimengerti sebagai ruang masyarakat untuk publisitas-propaganda, dengan kata lain, sebagai organisasi dari partisipasi dalam sesuatu yang mana tidaklah mungkin mereka dapat berpartisipasi didalamnya. 


SIRKULASI LALU LINTAS, TAHAP TERTINGGI DARI PERENCANAAN KOTA 
Sirkulasi lalu lintas adalah organisasi dari isolasi universal. Dengan demikian, ini merupakan problem utama dari kota-kota modern. Ia adalah oposisi dari pertemuan: ia mengabsorsi energi yang mungkin sebaliknya dapat diabdikan untuk pertemuan-pertemuan atau untuk digunakan pada partisipasi singkat. Kompensasi spectacle dari partisipasi yang sekarang tidak lagi memungkinkan. Di dalam masyarakat spektakular ini, satu status keadaan ditentukan oleh satu tempat tinggal dan mobilitas (kendaraan bermotor pribadi). Kau tidak hidup di suatu tempat di kota, kau hidup di suatu tempat dalam hirarki. Puncak dari hirarki ini, rangkingnya dapat dipastikan dari derajat mobilitas. Kekuatan secara objektif diekspresikan dalam keperluan untuk menjadi hadir setiap hari di lebih dan lebih banyak lagi tempat (makan malam bisnis, dan lain-lain) lebih lanjut dan lebih jauh lagi dilepaskan dari yang lain. VIP[4] dapat didefinisikan sebagai seseorang yang hadir di tiga ibukota yang berbeda dalam satu rangkaian di satu hari saja. 


DISTANSIASI[5] DARI SPECTACLE URBAN  
Sistem spectacle yang dalam prosesnya untuk mengintegrasikan populasi menampakkan dirinya secara bersamaan sebagai organisasi dari kota-kota dan sebagai jaringan informasi permanen. Ia adalah kerangka yang solid yang didesain untuk menguatkan kondisi-kondisi yang ada dari hidup. Tugas pertama kita adalah untuk memungkinkan orang-orang untuk menghentikan pengidentifikasian dengan lingkungan sekitar mereka dan dengan model dari pola-pola tingkah laku. Ini tidak dapat dipisahkan dari pembuatan kemungkinan pengenalan mutual yang bebas dalam beberapa inisial zona-zona yang di set untuk memisahkannya dari aktifitas manusia. Orang-orang akan selalu menurut dalam jangka waktu yang panjang untuk menerima sebuah era dari kota-kota yang direifikasi. Tapi sikap terhadap penerimaan mereka ini bisa digantikan dengan sesegera mungkin. Kita harus mendorong skeptisisme mereka ke arah yang lebih luas dan mewarnai taman-taman bermain dengan hebat, dormitori kota-kota yang baru baik di Timur dan Barat. Hanya dengan kebangkitan menyeluruh yang dapat mengajukan pertanyaan atas konstruksi kebingungan dari lingkungan urban. 


KEBEBASAN YANG TAK DAPAT DIBAGI 
Prestasi utama dari perencanaan kota modern adalah berhasil membuat orang-orang menjadi buta dari kemungkinan yang kita sebut dengan urbanisme unitarian, yaitu sebuah kritik hidup atas manipulasi dari kota-kota dan penduduk ini, sebuah kritik yang berbahan bakar semua tegangan dari kehidupan sehari-hari. Sebuah kritik hidup dengan cara membangun kembali basis untuk hidup eksperimental di mana orang-orang dapat datang bersama untuk mengkreasikan kehidupan mereka sendiri dalam daerah-daerah hingga pada akhirnya saling melengkapi. Yang tempat-tempatnya tidak bisa dipesan untuk aktifitas “liburan” yang terseparasi dari masyarakat. Tidak ada zona spasio-temporal yang secara lengkap dapat dipisahkan. Keseluruhan masyarakat mendesakkan tekanan secara terus menerus meskipun pada kenyataannya sekarang ini liburan “mesti dipesan”. Basis-basis Situasionis akan menggunakan tekanan dalam arah yang berlawanan, bertindak sebagai pangkalan untuk sebuah invasi dari hidup sehari-hari secara keseluruhan. Urbanisme unitarian adalah kebalikan dari aktifitas yang terspesialisasi; menerima sebuah pemisahan domain urbanistik adalah juga berarti menerima semua kebohongan urbanistik dan kebohongan yang menyebar ke seluruh bagian dari keseluruhan hidup. 
 
Urbanisme menjanjikan kebahagiaan. Ia juga dapat menilai mana yang tepat. Koordinasi dari artistik dan cara-cara ilmiah dari denunsiasi harus memimpin menuju sebuah denunsiasi lengkap dari kondisioning yang akan eksis.  


MENUJU PENDARATAN
Semua ruang kini telah diokupasi oleh musuh, yang mana telah berhasil membentuk kembali hukum-hukum dasarnya, geometrinya, kembali kepada kegunaan-kegunaannya sendiri. Urbanisme yang otentik akan terlihat saat absennya okupasi ini berhasil dikreasikan di zona-zona tertentu. Apa yang kita sebut dengan konstruksi berawal dari situ. Hal ini bisa diklarifikasikan dengan berkembangnya konsep mengisi kekosongan positif oleh fisika modern. Taktik mematerialisasi kebebasan dimulai dengan mencocokkan beberapa tambalan dari permukaan planet yang telah didomestifikasi.  


ILUMINASI DARI DÉTOURNEMENT[6]
Praktik dasar dari teori urbanisme unitarian akan menjadi transkripsi dari keseluruhan kebohongan teoritik dari urbanisme, mendetourn dengan tujuan de-alienasi. Kami telah secara konstan mempertahankan diri kami dari puisi para penyair yang kondisioning – dengan tujuan menyumbat pesan-pesan mereka, untuk menjungkirbalikkan ritme mereka ke luar.


KONDISI-KONDISI DARI DIALOG  
Fungsional berarti praktis. Satu-satunya hal yang benar-benar praktis adalah resolusi dari permasalahan fundamental kami: realisasi-diri kami (eskapisme kami dari sistem isolasi). Ini dan tidak ada yang lain yang berguna dan bermanfaat. Yang lainnya tidak lain selain daripada praktis menurut produk-produk, mistifikasi dari praktis yang sesungguhnya.


BAHAN BAKU DAN TRANSFORMASI
Destruksi Situasionis dari pengaruh keadaan sekarang telah berlangsung dan di saat yang bersamaan adalah konstruksi dari situasi-situasi. Ini adalah pembebasan dari energi kekal yang diperangkap dalam kebekuan hidup sehari-hari. Dengan hadirnya urbanisme unitarian, perencanaan kota sekarang ini (yang merupakan kebohongan-kebohongan geologi) akan digantikan dengan sebuah teknik untuk secara permanen mempertahankan diri dari kondisi-kondisi yang mengancam kebebasan, dan individu-individu – yang masih belum juga eksis – akan mulai dibebaskan mengkonstruksikan sejarah mereka sendiri.  


AKHIR PRA SEJARAH DARI KONDISIONING  
Kami tidak menantang agar orang-orang mesti kembali ke suatu tahap sebelumnya dari masa kondisioning tapi lebih dari itu kita mesti melampauinya. Kami telah menemukan arsitektur dan urbanisme yang tidak bisa direalisasikan tanpa revolusi dari kehidupan setiap hari – tanpa apropriasi kondisioning dari setiap orang, hal ini tak akan berakhir terus menyuburkan dan memenuhi. 


ATTILA KOTÁNYI, RAOUL VANEIGEM
1961 


[Catatan Penerjemah]

Nomor [1], merupakan catan dari penerjemah teks Inggris-nya. Sedangkan sisanya merupakan tambahan dari penerjemah Indonesia untuk mempermudah pemahaman atas teks ini.

[1] Kata bahasa Prancis urbanisme juga berarti “perencanaan kota”, tapi juga mengacu pada kebijakan umum dan ideologi dari pembangunan urban. Untuk analisa lebih jauh mengenai “dominasi teritorial” urban, baca di bab 7 “The Society of The Spectacle” karya Guy Debord.

[2] Kondisioning berarti pengaruh keadaan.

[3] Reifikasi. Salah satu teori yang dipopulerkan oleh SI. Akibat perkembangan kapitalisme seluruh aktifitas kreatif telah hilang. Yang tersisa hanyalah sebuah bentuk eksistensi otonom yang membuat manusia dan dunia berada dalam imaji. Hal ini mengakibatkan apa yang tampaknya paling kongkrit justru adalah yang paling abstrak. Dan ia terus mengalami kemajuan dan peningkatan level yang baru dalam eskalasi represi dan alienasi. Lebih jauh baca: The Root Structures of Reification – Jean Garnault (teks Inggris oleh Ken Knabb) Situationist International Anthology (Revised and Expanded Edition, 2006.

[4] Singkatan dari Very Important Person. 

[5] Pen-jarak-an. Spectacle melalui desain pemukimannya membuat setiap orang secara terus menerus semakin dibuat berjarak. Tidak hanya secara fisik, namun juga secara psikologis. Dan jarak itu terus menerus ditingkatkan hingga tingkat di mana separasi menjadi hal ekstrim yang dianggap normal. 

[6] Lawan dari rekuperasi. Di mana hal ini adalah pemberian kesan-kesan atau ide-ide dan merubahnya menjadi sesuatu yang menyerang budaya dominan. Sebuah pembalikan berbahaya dari rekuperasi. Lebih jauh baca: Détournement as Negation and Prelude – Situationist International, 1959 dan A User’s Guide To Détournement – Guy Debord dan Gil J. Wolman, 1956, juga The Society of The Spectacle – Guy Debord (terj. Inggris: Ken Knabb - Situationist International Anthology (Revised and Expanded Edition, 2006)

Tulisan ini pertama kali terbit dalam jurnal Internationale Situationiste #6 (Paris, Agustus 1961) dengan judul “Programme élémentaire du Bureau d’Urbanisme Unitaire”. Terjemahan ke dalam bahasa Inggris oleh Ken Knabb (http://bopsecrets.org) dengan judul “Basic Program of the Bureau of Unitary Urbanism” dan dipublikasikan dalam Situationist International Anthology (Revised and Expanded Edition, 2006). Terjemahan ke dalam bahasa Indonesia dengan mengacu pada teks Inggris oleh Reuben Augusto dari NEGASI: [Saluran Bebas Informasi] (http://negasi-negasi.blogspot.com)

    Leave a Reply